Rabu, 14 Oktober 2009
Penerbitan Medika Islamika: Jurnal Kedokteran, Kesehatan dan Keislaman
A. Komponen Menerbitkan Jurnal
Untuk lebih memahami suatu penerbitan jurnal, disini penulis akan memaparkan apa saja kegiatan dalam penerbitan jurnal berdasarkan teori dan kenyataan di lapangan, agar kita memahami betapa sibuknya kegiatan untuk menerbitkan sebuah jurnal. Berdasarkan hasil wawancara dengan redaksi, penulis dapat menyimpulkan bahwa dalam penerbitan jurnal itu terdapat 5 komponen utama, yaitu :
- Pengarang
Merupakan salah satu komponen yang sangat penting dalam lingkup penerbitan jurnal. Pengarang merupakan Unsur pencipta dari apa yang akan dikomunikasikan, tanpa adanya pengarang, penerbitan jurnal tidak mempunyai arti apapun. Profesi seorang pengarang disesuaikan dengan jenis karangan yang dibuatnya, tetapi ada pengelompokkan lain yang biasa digunakan, yaitu pengarang professional dan pengarang non professional. Tipe pengarang professional, menganggap menulis sebagai sumber utama hidupnya, sedangkan pengarang non professional dapat merupakan seorang freelance di luar dari penghasilan utamanya yang bukan pengarang.
Pengarang dalam Jurnal Medika Islamika Jurnal Kedokteran, Kesehatan dan Keislaman sampai saat ini masih dikhususkan kalangan dosen FKIK UIN Jakarta dan orang yang ahli dalam ilmu kedokteran dan kesehatan.
- Penerbit
Upaya pengarang untuk menggandakan dan menyebarluaskan karya ciptaannya tidak dapat dilakukan tanpa bantuan pihak lain yaitu penerbit. Kegiatan penggandaan dan menyebarluaskan memerlukan kualifikasi dan factor-faktor tertentu. Misalnya, modal, keterampilan dan perangkat pendukung yang tidak dimiliki oleh pengarang. Kerjasama antara pengarang dan penerbit selalu dilandasi dengan perjanjian tertulis yang berisikan hak dan kewajiban masing-masing. Dalam pelaksanaannya, penerbit ternyata tidak bias langsung berhubungan dengan pengarang saja, tetapi dengan banyak pihak lain pada tahap editorial, produksi dan distribusi.
Tahap editorial: berhubungan dengan pengarang, penerjemah, illustrator, pembaca dan lain-lain.
Tahap produksi: berhubungan dengan percetakan, illustrator, pembuat film, took kertas.
Tahap distribusi: berhubungan dengan pembeli, took buku dan perpustakaan.
- Percetakan
Percetakan merupakan unsur pembuat jurnal secara fisik berdasarkan spesifikasi dari penerbit. Bahan-bahan yang akan digubakan untuk percetakan jurnal dengan spesifikasi yang benar akan memudahkan kelancaran produksi dalam percetakan. Di dalam kegiatan jurnal dikenal 3 kelompok utama yaitu pencetak, percetakan dan penyelesaian (finishing).
Kegiatan pencetak meliputi pekerjaan lay out, pembuatan film, montage serta pembuatan plate untuk bahan cetakan. Dengan adanya kemajuan teknologi computer, pekerjaan lay out tidak lagi dilakukan dengan percetakan tetapi sudah dilakukan oleh penerbit. Bahkan pembuatan film sekarang sudah dilakukan juga oleh penerbit. Jumlah kertas yang diperlukan untuk mencetak jurnal tergantung kepada ukuran jurnal itu sendiri, ukuran kertas yang digunakan dan mesin cetak yang akan digunakan untuk mencetak. Setelah kertas di cetak, kemudian saatnya untuk dilakukan tahap finishing atau penyelesaian dengan cara melipat,, dikomplit dan selanjutnya dilakukan proses penjilidan dengan ring kawat, steples, langsung, soft cover atau hard cover dan lain-lain.
- Perdagangan buku/marketing
Penerbit mempunyai tugas untuk menyebarluaskan buku hasil terbitannya, dan itu tidak mungkin dilakukan sendiri tetapi harus ada kerjasama dengan toko buku, grosir, pusat penjualan buku, eksportir buku, perpustakaan dan book club. Melalui saluran itulah buku dapat sampai ke tangan pembacanya, dalam lalu lintas perjalanan buku dari penerbit kepada pembaca hal penting yang perlud iperhatikan adalah aturan dan kesepakatan oleh semua pihak didalamnya, diantaranya harga jual dan potongan harga (diskon) atau konsinyasi.
- Perpustakaan
Walaupun perpustakaan bukan merupakan dari proses penerbitan, namun tetap dimasukkan juga sebagai salah satu komponen industri buku atau jurnal, karena :
1) Peran perpustakaan yang meningkat, terutama perpustakaan umum dalam menyebarluaskan jurnal kepada pembacanya.
2) Daya beli perpustakaan yang meningkat dari hari ke hari, sehingga penerbit tidak dapat mengabaikan perpustakaan sebagai pelanggan tetap.
Kita mengenal 3 kelompok perpustakaan, yaitu perpustakaan umum, perpustakaan akademik dan perpustakaan industrial. Perpustakaan umum mempunyai 2 fungsi untuk pembacanya, yaitu peminjaman dan fungsi sebagai referensi. Perpustakaan akademik biasanya dimiliki oleh lembaga pendidikan seperti universitas, institute dan sekolah tinggi. Fungsinya serupa dengan perpustakaan umum tetapi mempunyai tujuan utama untuk menunjang kegiatan pendidikan sehingga fungsinya lebih kepada referensi. Sedangkan perpustakaan industrial yang dikenal sebagai perpustakaan special yang merupakan sumber informasi bagi kelompok khusus yang merupakan bagian dan milik organisasi industri maupun organisasi niaga dan digunakan oleh unsur-unsur di dalam organisasi itu sendiri.
Ke-5 komponen di atas, akan penulis jabarkan dalam beberapa sub yang berkaitan dengan penerbitan Medika Islamika Jurnal Kedokteran, Kesehatan dan Keislaman hingga mudah dipahami.
B. Pelaksanaan Tugas Penerbitan Jurnal
1. Membuat ISSN
Agar mudah diakses oleh masyarakat, pemimpin redaksi mengurus ISSN untuk Medika Islamika Jurnal Kedokteran, Kesehatan dan Keislaman. Cara mendapatkan ISSN untuk terbitan majalah atau bulletin dapat melakukan pendaftaran secara online di http://issn.pdii.lipi.go.id dengan terlebih dahulu mempersiapkan kelengkapan berikut dalam bentuk pdf yaitu :
a) Sampul depan
b) Daftar Isi
c) Dewan Redaksi
d) Bukti transfer pembayaran
ISSN Medika Islamika Jurnal Kedokteran, Kesehatan dan Keislaman: 0216-3799
2. Tugas Redaktur
Para redaktur memeriksa naskah berita dengan memperhatikan fakta, akurasi isi tulisan, dan sistematika penyajian. Tak cukup sampai di situ. Naskah redaksi yang sudah diedit ada kalanya, masih perlu dibaca oleh redaktur pelaksana atau bahkan pemimpin redaksi—bila isi tulisan mengandung sesuatu yang sensitif. Setelah diutak-utik, bahkan bila perlu ditulis ulang, naskah itu dicemplungkan ke folder redaktur bahasa.
Redaktur bahasa khusus menyunting naskah dari segi kebahasaan: ejaan, tanda baca, ketepatan pemilihan kata (diksi), dan lain-lain. Setelah diperiksa redaktur bahasa, naskah di-layout oleh tim desain. Ketika menata letak naskah (layout), mungkin para penata letak—biasa disebut layouter—melakukan kesalahan dalam memenggal kata di margin kanan. Mungkin juga masih ada kata yang salah ketik, tanda baca yang hilang, dan lain-lain. Nah, tugas korektorlah yang memeriksa kembali naskah yang sudah di-layout.
Jadi, ada banyak tahap penyuntingan sebelum naskah redaksi sampai ke tangan pembaca. Tujuannya adalah artikel yang dimuat enak dibaca, akurat; tidak ada kesalahan penggunaan ejaan, tanda baca, tata bahasa, pemilihan dan penggunaan kata. Selain itu hal-hal yang perlu diperhatikan adalah:
a. Menentukan ukuran jurnal. Medika Islamika Jurnal Kedokteran, Kesehatan dan Keislaman memakai ukuran 21 x 29,7cm.
b. Menentukan ukuran kertas. Medika Islamika Jurnal Kedokteran, Kesehatan dan Keislaman memakai ukuran kertas A4., 1 spasi maksimum 20 halaman.
3. Tugas Editing, Editor, Redaktur
Kata editing berasal dari bahasa Inggris yang artinya, pertama, menyiapkan naskah tulisan untuk diterbitkan atau dipresentasikan, dengan mengoreksi, merevisi, atau mengadaptasi. Kedua, menyiapkan sebuah edisi untuk diterbitkan, misalnya kumpulan cerita pendek atau kumpulan artikel. Ketiga, mengarahkan penerbitan (surat kabar atau majalah). Keempat, menggabungkan unsur-unsur (film atau musik) dengan cara memotong-motong dan memasang kembali. Kelima, mengurangi; menghapus bagian tertentu dari skenario film.
Editing, dalam bahasa Indonesia, dipadankan dengan kata-bentukan penyuntingan; berasal dari kata-dasar sunting. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata kerja menyunting memiliki tiga arti. Pertama, menyiapkan naskah siap cetak atau siap untuk diterbitkan dengan memperhatikan segi sistematika penyajian, isi, dan bahasa (menyangkut ejaan, diksi, dan struktur kalimat). Kedua, merencanakan dan mengarahkan penerbitan (surat kabar, majalah). Dan ketiga, menyusun atau merakit (film, pita rekaman) dengan cara memotong-motong dan memasang kembali. Adapun kata penyuntingan, menurut KBBI, memiliki arti: proses, cara, perbuatan sunting-menyunting; segala sesuatu yang berhubungan dengan pekerjaan menyunting; pengeditan.
Orang yang melakukan editing disebut editor. Istilah editor diserap dari bahasa Inggris, sementara redaktur merupakan serapan dari bahasa Belanda, redacteur. Berdasarkan definisi tersebut, dapat kita katakan bahwa editing memiliki ruang lingkup yang luas. Mereka melakukan pekerjaan awal dalam rangka mendapatkan naskah. Adapun para redaktur membaca naskah berita, memperbaiki kalimat demi kalimat, memperlancar transisi antarparagraf, memeriksa kembali fakta berita, mengecek akurasi data, menghapus pernyataan narasumber yang dianggap tidak perlu, merupakan pekerjaan editing. Begitu pula dengan yang dilakukan redaktur bahasa: membetulkan ejaan dan tanda baca yang salah, memperbaiki kesalahan tata bahasa, membetulkan penggunaan kata yang tidak tepat, merupakan pekerjaan editing. Korektor yang memeriksa kembali tulisan yang sudah di-layout pun termasuk pekerjaan editing.
C. Selayang Pandang Medika Islamika Jurnal Kedokteran, Kesehatan dan Keislaman
Medika Islamika Jurnal Kedokteran, Kesehatan dan Keislaman merupakan salah satu media yang diterbitkan oleh Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta untuk memperkenalkan institusi mereka baik secara internal maupun eksternal. Internal maksudnya mereka memperkenalkan semua visi, misi dan kegiatan mereka ke sivitas akademika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta itu sendiri yang terdiri dari dosen, karyawan, mahasiswa dan semua tenaga teknisi yang lain yang bekerja di lingkungan kampus, sedangkan eksternal maksudnya memperkenalkan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta keluar dari kampus seperti ke lingkungan masyarakat sekitarnya, perguruan tinggi lain dan ke instansi/lembaga yang telah melakukan kegiatan kerjasama dengan mereka.
Medika Islamika Jurnal Kedokteran, Kesehatan dan Keislaman diterbitkan 2 kali dalam setahun (enam bulanan) berdasarkan SK Rektor, yang dilakukan oleh Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dimana selaku Pelindung adalah Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Prof. Dr. Komaruddin Hidayat, MA.
Struktur organisasinya terdiri dari :
Pelindung : Prof. Dr. Komaruddin Hidayat , MA
Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Penanggung Jawab : Prof. dr. MK. Tadjudin, Sp.And
Dekan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Staf Ahli : Prof. dr. Does Sampoerno, MPH
Prof. dr. Ali Sulaiman, Sp.PD, PhD (KGEH)
Prof. Dr. dr. Dadang Hawari, Sp.KJ
Pimpinan Redaksi : Drs. H. Achmad Gholib, MA
Wakil Pimpinan Redaksi : dr. Hari Hendarto, Sp.PD
Dewan Redaksi : Drs. M. Yanis Musdja, M.Si
Baequni, SKM., M.Kes
Tien Gartinah, M.N
Chris Adhiyanto, M.Biomed
Hadimulya Asmara, S.Si
Redaktur Pelaksana : Arief A. Aryadi, S.Psi
Narila Mutia, SKM
Tata Usaha & Distribusi : Ratna, M.Pd
Drs. Gazali
Alexander, S.Sos
Iin Marlina, SE
Nurshobah, S.Pd.I
Redaksi Medika Islamika Jurnal Kedokteran, Kesehatan dan Keislaman beralamat di Kampus 2 Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Jl. Kertamukti Pisangan Ciputat 15419 Telp./Fax: (021) 7404985, Website : http://http://www.uinjkt.ac.id/
D. Sumber Dana Menerbitkan Medika Islamika Jurnal Kedokteran, Kesehatan dan Keislaman
Sumber dana untuk kegiatan penerbitan Medika Islamika Jurnal Kedokteran, Kesehatan dan Keislaman berasal dari APBN yang telah tercantum dalam DIPA UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun Anggaran 2009 yang menurut hasil wawancara dengan bendahara Fakultas, ibu Iin Marlina, MM tanggal 9 Oktober 2009 bahwa anggaran yang dikeluarkan untuk setiap kali penerbitan sekitar Rp 7.000.000,- (Tujuh Juta Rupiah). Jadi dalam setahun 2 kali penerbitan berarti 2 X Rp 7.000.000,- = Rp. 14.000.000,- (Empat Belas Juta Rupiah).
E. Kegiatan Penerbitan dan Anggaran Biayanya
Yang dimaksud dengan kegiatan penerbitan dan angaran biayanya disini merupakan serangkaian kegiatan yang diawali bagaimana jurnal itu diterbitkan, diolah sampai didistribusikan serta berapa biayanya yang meliputi biaya penulisan jurnal (honor penulis dan narasumber), komposisi/penyuntingan, produksi/pemasaran dan penjualan/distribusi.
- Biaya Penulisan Jurnal
Pewawancara mengakui sangat sulitnya mencari data mengenai biaya yang lebih rinci lagi, nara sumber tidak bersedia memberikan gambaran yang jelas dan detail tentang biaya per-kegiatan tetapi hanya secara globalnya saja, seperti hasil wawancara dengan Bendara Fakultas dan Redaktur Pelaksana, bapak Arief A Aryadi. Pimpinan Redaksi saat itu tidak dapat pewawancara temui karena sedang sakit.
Diakui oleh bapak Arief berdasarkan hasil wawancara tanggal 9 Oktober 2009, salah satu kendala untuk lebih memajukan Medika Islamika Jurnal Kedokteran, Kesehatan dan Keislaman sehingga lebih baik lagi adalah terbenturnya dana operasional yang ada. Dimana biaya keseluruhan untuk kegiatan penerbitan hanya Rp. 7.000.000,- (Tujuh Juta Rupiah) sekali penerbitan yang dirasa sangat minim sekali apalagi harus dibagi-bagi ke dalam beberapa jenis kegiatan. Sehingga untuk setiap jenis kegiatan akan lebih minim lagi. Tapi untungnya dengan semangat kerjasama yang baik untuk memajukan FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang juga kebetulan fakultas baru di lingkungan UIN Jakarta, maka setiap penerbitan dapat berjalan dengan baik.
Untuk biaya penerbitan disini dimasukkan juga honor penulis untuk satu artikel, dibayar sejumlah Rp. 250,000 (dua ratus ribu rupiah). Dan maksimal artikel yang diterbitkan tiap volume sebanyak 4 artikel, jadi total jumlah untuk narasumber Rp. 1.000.000,- (satu juta)
- Biaya Penyuntingan
Setelah artikel diperoleh dari narasumber kemudian diolah oleh redaksi, maka berita sebelum diproduksi/dicetak maka dilakukan penyuntingan oleh dewan redaksi untuk mengetahui layak atau tidaknya berita itu diturunkan atau dilakukan pengeditan tanpa menguba substansinya. Setelah itu artikel diserahkan ke bagian Lay out & Design untuk dibuatkan variasi/gambarnya sehingga nantinya ketika diproduksi/dicetak lebih sempurna tampilannya.
Dana yang diberikan ke bagian ini setiap penerbitan Medika Islamika Jurnal Kedokteran, Kesehatan dan Keislaman untuk anggaran DIPA Tahun 2009 hanya sekitar Rp. 1.000.000,- (Satu juta Rupiah) yang tentunya ini sangat tidak memadai. Tetapi dengan dana yang sangat terbatas jurnal harus diterbitkan sehingga sangat diperlukan kerjasama dan keikhlasan dari team work.
- Biaya Produksi/Pemasaran
Untuk biaya produksi/pemasaran Medika Islamika Jurnal Kedokteran, Kesehatan dan Keislaman sekali penerbitan Cuma tersedia dana sekitar Rp. 3.500.000,- (Tiga Juta Lima Ratus Ribu Rupiah), yang mana dana tersebut untuk mencetak 500 eksemplar setiap kali penerbitan.
Medika Islamika Jurnal Kedokteran, Kesehatan dan Keislaman sampai saat ini tidak untuk diperjual belikan (gratis). Karena itu yang ada hanya biaya produksi tanpa ada dana pemasukan dari penjualan.
4. Biaya Penjualan/distribusi
Sebagaimana dipaparkan di atas bahwa majalah Medika Islamika Jurnal Kedokteran, Kesehatan dan Keislaman merupakan majalah yang bersifat memberikan informasi tentang perkembangan FKIK UIN Syarif Hidayatullah baik ke sivitas akademika itu sendiri maupun masyarakat sekitarnya, perguruan tinggi lainnya maupun ke instansi/lembaga yang melakukan kerjasama dengan mereka sehingga tidak diperjual belikan (gratis) tetapi tetap memerlukan dana untuk biaya pendistribusiannya.
Dana yang telah dianggarkan untuk keperluan pendistribusian majalah Dinamika berkisar sekitar Rp. 1.000.000,- (Satu juta Rupiah) setiap penerbitan dimana dana tersebut digunakan untuk biaya paket dan ongkos transportasi yang dikirim ke perguruan tinggi lain dan instansi/lembaga di wilayah se-Indonesia.
Langganan:
Postingan (Atom)