Selasa, 25 Mei 2010

Laporan Kunjungan Perpustakaan

LOKASI KUNJUNGAN:


THE JOHANNES OENTORO LIBRARY


UNIVERSITAS PELITA HARAPAN






Sistem Layanan Administrasi


Sistem Layananan administrasi di Universitas Pelita Harapan menggunakan micropayment. Micropayment ini diantaranya digunakan untuk pembayaran foto copy, print dan scan dokumen, pembayaran makanan dan minuman di FJ Square UPH (Food Junction Square), bookstore UPH, pembayaran denda peminjaman buku di Johannes Oentoro Library UPH, dan pembayaran administrasi kemahasiswaan seperti biaya pencetakan transkrip, denda keterlambatan dan biaya administrasi lainnya.


Tujuan penggunaan Micropayment ini bukan untuk menggantikan bentuk pembayaran yang sudah ada saat ini, melainkan untuk memberi nilai tambah kepada komunitas UPH berupa kenyamanan dan kepraktisan bertransaksi di lingkungan kampus.


Micropayment merupakan alat pembayaran berupa kartu dengan teknologi contactless, yang sangat tepat digunakan dalam transaksi small money yang memerlukan kecepatan dan akurasi tinggi. Pengguna tinggal mendekatkan kartunya pada card reader yang telah disediakan dan transaksi dapat dilakukan dengan segera.


Dalam pelaksanaan Micropayment, UPH didukung oleh VisioNet sebagai technical support untuk sistem integrasi dan Bank Mayapada sebagai Bank penyelenggara kliring. Untuk pengisian awal, caranya mudah, cukup datang ke counter Bank Mayapadayang sudah tersedia di kampus UPH untuk mendapatkan virtual account number. Selanjutnya pengisian saldo dapat dilakukan melalui transfer di ATM (Anjungan Tunai Mandiri).


B. Layanan sirkulasi














PERPUSTAKAAN PUSAT UPH


Jam Pelayanan


Senin, Rabu - Jumat
Selasa
Sabtu




07:00 am. - 09:00 pm.
08:30 am. - 09:00 pm.
08:00 am. - 01:30 pm.


Aturan Peminjaman


a. Peminjaman buku dapat diperpanjang satu kali per orang (hanya jika ada permintaan sebelumnya untuk item tersebut). Khusus untuk staf pengajar, perpanjangan dapat dilakukan melalui telepon.


b. Pemesanan buku yang diperlukan yang baru dipinjam pengguna lain dapat melalui bagian sirkulasi.


c.Keterlambatan pengembalian buku dikenakan denda Rp 1.000, - per buku per hari.


d. Peminjam dengan tunggakan buku atau masih punya tanggungan dengan Perpustakaan tidak diperkenankan untuk meminjam kecuali semua kewajiban sudah diselesaikan.


e. Pengguna bertanggung jawab penuh atas hilangnya bahan pustaka dan akan diminta untuk mengganti dengan buku yang sama.




2. 2. Batas Pinjaman








































Kategori





Jumlah Buku


Lama Pinjam


Buku Sirkulasi


Students


 Undergraduate


 Graduate






2


3





2
2





Staffs
Academic
 Permanent
 Temporary
 Assistant






15


3


6





2
2
2





Non – Academic
Alumni

Special Member Lippo Karawaci Residence
 Lippo Karawaci Company


2


2






2




2


2
2






2
2
2










Kami memiliki ± 65.000 koleksi dan selalu berkembang, terdiri dari:


a. Buku Sirkulasi: Semua buku dari kelas DDC 000-999
b. Kristen Literatur: Semua buku dari kelas DDC 20
c. Koleksi closed access: pinjaman pendek, AV, Foto copy, Teacher’s manual, dan music score sheets.
d. Referensi: Ensiklopedi, kamus, manual, buku pegangan, buku tahunan, direktori
e. Local Contents: Skripsi, Disertasi, Laporan Magang, Tugas Akhir
f. Terbitan Berkala: Majalah, Journal, koran, Buletin

3. 3. Pelayanan

a. Akses Komputer
1) Komputer di perpustakaan harus digunakan untuk tujuan pendidikan saja.
2) Mengakses file atau program komputer tidak ditujukan untuk dipakai siswa, mengakses situs internet yang tidak pantas, atau merusak / menghancurkan / mengeluarkan setiap bagian dari perangkat keras komputer atau perangkat lunak adalah pelanggaran kebijakan di UPH.


b. Wireless Network
Perpustakaan memiliki jaringan nirkabel di seluruh gedung, memungkinkan pengguna untuk terhubung ke jaringan Universitas dari laptop mereka. Untuk informasi lebih lanjut silakan hubungi staf TI kami.

c. Layanan Mengetik

Ada 40 PC tersedia untuk mengetik melakukan pekerjaan kantor ada di lantai 4 perpustakaan. Untuk menggunakannya, ada perangkat lunak berikut ini tersedia pada 40 PC untuk mengetik:
o Microsoft Office 2003 (Word yaitu, Excel, PowerPoint, Access, Project dan FrontPage).

4. 4. Fasilitas Layanan
a. Ruang Belajar
Perpustakaan ini menyediakan 14 ruang belajar (2-5 kursi) dan 5 ruang Kelompok belajar (50-10 kursi). Ruang belajar 4,1 tersedia 15 kursi.


b. Ruang SeminarRuang Seminar tersedia 50 kursi.


c. Ruang Multimedia 1Tersedia untuk 15 kursi.


d. Ruang Multimedia 2
Tersedia untuk 40 kursi dengan 20 komputer. Kamar ini tersedia untuk semua anggota perpustakaan. Pemesanan ruang, silahkan hubungi Desk Informasi (021) -5460901 ext 1372. Anda dapat men-download Formulir Reservasi (Formulir Pemakaian Ruang) dan Formulir Penggunaan Kamar (Form Pelaksanaan Pemakaian Ruang).
5. Pelayanan Lainnya

a. Locker
Tas, paket,dan lain-lain harus disimpan dalam loker sebelum memasuki perpustakaan.
b. Photocopi
Perpustakaan menyediakan layanan fotokopi di lantai 2 dan lantai 3. Untuk menggunakan fasilitas ini, pengguna perpustakaan perlu kartu smart dengan nilai minimal Rp. 50.000. Untuk informasi lebih lanjut, silahkan hubungi ext. 1370.
6. OPAC (On-line Public Access Catalog)
Perpustakaan menyediakan 8 PC di lantai 2 dan 3 untuk penelusuran OPAC.

C. Layanan Jurnal (Majalah Ilmiah)
Jurnal (majalah ilmiah) sebagai terbitan berseri merupakan media komunikasi memuat berbagai macam informasi ilmiah yang menggambarkan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Jurnal (majalah ilmiah) berisi tulisan yang orisinil artinya belum pernah diterbitkan dalam bentuk apapun atau pubikasi lain. Oleh karena itu koleksi ini termasuk dalam kelompok sumber informasi primer yang mempunyai peran antara lain: (1) memberikan ruang untuk menampung ide, gagasan, pengalaman seseorang. Pemikiran tersebut dapat dituangkan dalam bentuk karangan atau ulasan yang dimuat dalam lembaran-lembaran terbitan, (2) sebagai media untuk menyampaikan, menyebarkan gagasan dan penemuan kepada para ilmuan lain.

1. Kebijakan Layanan Jurnal

Di perpustakaan UPH, layanan jurnal mengarah dalam bentuk online jurnal. Karena perpustakaan UPH ada target jangka pendek akan mendigitalkan semua koleksinya dalam jurnal tercetak ke bentuk jurnal digital. Kebijakan ini dalam rangka pengembangan layanan informasi jurnal melalui website, dan pencari informasi bisa akses jurnal di rumahnya masing-masing. Tentunya setiap anggota punya nomor ID masing-masing untuk bisa koneksitas pada layanan jurnal.


2. Jurnal on line yang dilanggan

3. Prosedur Pengolahan Jurnal (Majalah Ilmiah)


Jurnal-jurnal dalam bentuk cetak yang dimiliki baik berasal dari pembelian maupun hadiah dalam proses persiapan digitalisasikan. Adapun alur kerja pengolahan majalah adalah sebagai berikut:


a. Jurnal (majalah ilmiah) datang langsung diberi kode inventaris (article ID)., diberi stempel milik perpustakaan
b. Kemudian majalah tadi dibuatkan katalog majalah dan indeks artikel, dengan cara mengentri data, sesuai dengan tag (tengara) yang telah ditentukan. Adapun tag atau tengara meliputi cantuman data sebagai berikut..b. Serial title; c. Serial Subtitle; d. ISSN; e. Publisher; d. frequency; e. Serial Type; f. Publisher Year; g. Language; h. Number; i.Month; j Year; k. Serial date; l. Article Title; m. Article Subtitle; n. Page; o. Abstrac; p. Author; q. Keyword; r. Subject

c. Pengisian entri data bisa dilihat pada peragaan Worksheet sebagai berikut
Setelah selesai selesai entri data, maka otomatis terkirim di OPAC, sehingga pemakai akan mengetahui judul-judul artikel yang terbaru yang dilengkapi dengan abstraksinya.
a. Jurnal atau majalah ilmiah yang sudah dibuatkan katalog dan artikelnya, disajikan pemakai. (di display)
b. Apabila jurnal yang baru sudah datang, maka jurnal yang di display diambil, dan diganti yang baru.
c. Setelah sudah terkumpul 3-4 nomor, majalah di bendel dan diirim ke bagian pengolahan untuk dijilid dan diberi nomor panggil klasifikasi.

D. Referensi

Perpustakaan Pelita Harapan yang lebih dikenal dengan nama “The Johannes Oentoro Library” terdiri dari 4 (empat) lantai.


Lantai 2 untuk :

  1. Koleksi Referensi : Ensiklopedi, Kamus, Buku Tahunan, Direktori, Maps, Handbook.
  2. Terbitan Lokal : Tesis, Disertasi, Term-Paper
  3. Periodical : Journal, Majalah, Koran
Keseluruhan jumlah koleksi yang dimiliki perpustakaan ini berjumlah 70.000 buah yang terdiri dari buku, majalah, jurnal, Audio Visual, Tesis/ Disertasi/ Term-Paper. Ditambah dengan koleksi digital dan database online.


Susunan Koleksi Referensi di Rak:


1. Buku Referensi : disusun berdasarkan nomor klasifikasi DDC dari kelas 000-900
2. Periodical : disusun berdasarkan abjad judul

Untuk Koleksi tertentu mereka memberi ciri khas tersendiri di punggung buku di bawah label diberi warna yang berbeda-beda yang berbentuk bulat, yang mereka sebut ”Colored Label for Certain Collections”:
Biru : Untuk koleksi ”short loan” (lt.3 / Closed Access Collection)
Kuning : Koleksi Manual Pengajar (Lt.3 / Closed Access Collection)
Merah : Koleksi Referensi (Lt.2)
Hijau : Teacher College Corner (Lt.2)

Untuk mendukung Layanan Referensi mereka menyediakan Meja Referensi (Reference Help-Desk): Untuk menolong mahasiswa yang sedang melakukan penelitian dan menggunakan koleksi Referensi dan untuk menjawab pertanyaa-pertanyaan referensi.
Untuk Online Database ada yang mereka langgan sendiri dan ada yang kerjasama dengan DIKTI.

  1. Online Database yang mereka langgan sendiri :
a. Acces Medicine: Health & Medicine
b. American Society of Civil Engineers: Physi
c. BCI Asia: Building & Architecture
d. Gale Virtual Reference Library: Encyclopedia & Specialized References
e. IEEE Computer Society Digital Library Computer
f. JSTOR: Humanities, Social Sciences & Science
g. JSX Transaction & Demand History Capital Market (in lirary only)
h. PHI (Penelitian Hukum Indonesia): Law (in library only)
i. Project MUSE: Humanities, Social Science
j. Science Direct: Food, Technology, Biological, Sciences, Engineering
k. Springer Link : All Subject
l. West Law International: Law

  1. Kerjasama dengan DIKTI :
a. EBSCO : Multi Subjects
b. Cengage : Sciences, Humanities, Education
c. Proquest : Agriculture, Arts, Biology, Religion, Sociology.

E. Implementasi Automasi dan Perpustakaan Digital UPH
Pada bagian sub bab ini akan dijelaskan sekilas mengenai penerapan automasi perpustakaan serta penerapan hybrid perpustakaan, yang mana perpustakaan UPH (Universitas Pelita harapan) juga memberikan pelayanan yang dapat diakses melalui website. Pada bagian ini akan dijelaskan berdasarkan elemen automasi dan perpustakaan digital mulai dari metode pengadaan perangkat lunak, sumber daya manusia, hardware, dan softwere khususnya modul OPAC (online public acces catalog) termasuk WEBPAC (web public acces catalog) serta pengembangan perpustakaan digital mengunakan Dspace untuk koleksi repository.
1. Pengadaaan Perangkat Lunak

Pengadaan perangkat lunak untuk automasi serta perpustakaan digital, pihak perpustakaan UPH melakukan pengembangan sendiri secara internal. Metode ini memungkinkan untuk memagang kendali dalam pengembangan sistem dan kebutuhan fungsional sistem yang sifatnya umum ataupun spesifik biasa terpenuhi dengan lebih mudah. Metode pengembangan sistem ini dimungkinkan ketersediaan SDM yang memadai yang dimiliki sendiri oleh pihak perpustakaan. Di bawah (bagian B) akan dijelaskan SDM pada bagian automasi.

Staff / Sumber Daya Manusia

Untuk mendukung kegiatan automasi perpustakaan di dukung dengan dua staff yang terdiri dari kepala bagian automasi dan dibantu dengan sorang programmer. Untuk dapat lebih jelas dapat dilihat pada bagan organisasi dibawah ini :
Jika dilihat dari posisi serta tugas pokok pada staff bagian automasi ini maka menunjukan bahwa adanya kerjasama yang ideal dilakukan dalam pengembangan internal antara staff pustakawan (memiliki latar belakang pendidikan perpustakaan) dengan ahli komputer, dengan begitu kerjasama mereka memungkinkan pengembangan sistem lebih baik dan tepat sesuai dengan kebutuhan perpustakaan. Pustakawan berorientasi pada kebutuhan sistem sedangkan programmer berupaya untuk memahami spesifikasi kebutuhan kemudian mengimplementasi ke dalam bahasa program.
3. Konstruksi Perangkat Lunak
Dalam pembuatan program automasi perpustakaan program yang dipilih untuk merancang database adalah Visual Basic serta MySql Server 2000. Sedangkan untuk perancangan portal perpustakaan kami tidak mengetahui secara jelas pada saat observasi.
4. Perangkat Keras (Hardware)
Perangkat keras yang digunakan untuk operasional automasi maupun perpustakaan hybrid berdasarkan pengamatan, menunjukan bahwa perangkat yang ada sudah mendukung secara penuh kegiatan automasi ini, hal ini terlihat dari infrastruktur yang ada , dimana memiliki komputer server maupun desktop yang memumpuni untuk melakukan kegiatan automasi. Ketersediaan 4 PC untuk layanan OPAC yang terletak dilantai 2 dan 3. Serta ketersediaan PC pada setiap bagian kantor yang berkaitan langsung dengan bisnis perpustakaan yang saling terintegrasi secara sistem. Juga tersedia akses hotspot untuk mengakses dalam gedung perpustakaan. Serta juga tersedianya security gate untuk penjagaan.
5. Modul-Modul Dalam Sistem
Setiap sistem automasi perpustakaan memiliki modul –modul untu mendukung kearah full integrasi dalam berbagai kegiatan perpustakaan( sistem modular), sehingga dengan satu sistem dapat melakukan berbagai kegiatan. Adapun modul-modul yang tersedia pada sperangkat lunak automasi yang dimiliki perpustakaan UPH adalah sebagai berikut:
a. Akuisisi – modul ini membantu bagian pengadaan untuk pencatatan permintaan, pemesanan, pembayaran yang akan berhubungan dengan modul keuangan, serta penerimaan dan laporan proses pengadaan. Modul ini salah satu kelebihan yang dimiliki oleh sistem automasi dari perpustakaan UPH.
b. Pengolahan Bahan Pustaka – modul ini berfungsi untuk proses pamasukan data yang terangkum dalam bentuk metadata.
c. Administrasi, Security Pembatasan Akses. – karena sistem dipakai secara bersama-sama oleh berbagai petugas dengan kepentingan tertentu maka, sistem ini memiliki pembatasan akases, sehingga setiap bagian kegiatan hanya boleh mengakases sesuai dengan tugas pokoknya.
d. Membership- modul ini bertujuan untuk proses pemasukan data anggota serta sebagai data acuan atau relasi pada modul sirkulasi.
e. Sirkulasi – modul ini bertujuan untuk membantu pelayana sirkulasi dalam peminjaman dan pengembalian bahan pustakan.
f. Pengelolaan terbitan berkala/ Serial – modul ini khusus untuk mengelola koleksi terbitan berkala.
g. Report.- modul untuk memberikan data statistik dalam seluruh kegiatan yang terdapat pada sistim.

Dari seluruh modul yang diketahui, ada dua modul menjadi kelebihan dibandingkan dengan sistem yang dimiliki oleh beberapa perpustakaan pada umumnya, sistem ini memiliki modul akuisisi dan serial, modul ini masih jarang di miliki oleh beberapa perpustakaan.

6. Modul OPAC

Pada sesi ini akan dijelaskan mengenai penggunaan modul opac yang dapat dipakai oleh para pengguna perpustakaan, untuk tampilan opac dapat dilihat pada gambar di bawah ini :


Dari tampilan OPAC di atas, terlihat bahwa terdapat versi OPAC, hal ini mengindikasikan bahwa, adanya perubahan dalam struktur tampilan maupun kebutuhan. Namun ada keunikan pada fitur pemilihan topic melalui call number, fitur ini menyedikan penyaringan pencarian berdasarkan format bentuk dari dokumen dengan memasukan kode tertentu. Penjelasan kode dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

Tampilan cantuman pada OPAC terlihat sederhana hanya menampilkan 4 field yaitu call numbe , judul, barcode (nomor unik) dan Status. Sedangkan untuk tampilan detail juga tidak menunjukan informasi yang terlalu mendetail, terlihat pada gambar di bawah ini :
Modul OPAC juga memberikan pencarian khusus untuk menelusuri koleksi skripsi atau thesis. Pencarian koleksi ini di bantu dengan teknik penelusuran melalui call number, bisa di telusuri melalui kode program studi ataupun berdasarkan kode fakultas, yang semuanya ini tentu dibutuhkan untuk menghindari penyebaran perolehan cantuman yang tidak penting.
Pada cantuman dari hasil penelusuran koleksi ini memungkinkan untuk mengunduh file dengan format pdf.

Modul WEBPAC
Selain layana OPAC yang terdapat di perpustakaan, perpustakaan juga memberikan layan 24 jam untuk mengakses layana katalog perpustakaan yang dapat di akses pada http://library.uph.ac.id .

Sedangkan cantuman detai dari pencarian agak sedikit berbeda dengan versi OPAC. Dengan menampilkan dalam tampilan sedrhada dengan mengunakan table.

8. Dspace at Johannes Oentoro Library

Perpustakaan UPH juga menyediakan layanan repositori digital, koleksi digital yang tersedia berupa karya gray literature yang terbit di lingkungan Universitas Pelita Harapan. Untuk mengelola koleksi koleksi repository ini Perpustakaan mengunakan program Dspace, yang bersifat open source.

Sedangkan jumlah koleksi yang telah dimasukan kedalam sistem repositori sebayak 1277 judul. Untuk lebih terperincinya jenis koleksi repository yang dimiliki dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

Untuk proses penelusuran tidak jauh berbeda dengan penelusuran pada OPAC, tentunya dengan cirri khas dari program Dspace.

Sistem automasi pada perpustakaan UPH dengan nama lengkapnya adalah The Johannes Oentoro library, telah memiliki sistem automasi dan digital yang cukup memadai untuk melayani setiap penggunanya, dan didukung dengan staff yang berkompeten serta di dukung dengan dana yang memadai untuk operasional kegiatan automasi ini. Semua ini menunjukan bahwa perancangan infrastruktur, manajemen perpustakaan UPH direncanakan dengan program yang baik.

F. Koleksi Perpustakaan Johannes Oentoro
Perpustakaan Johannes Oentoro memiliki 70.000 buku, majalah, jurnal, materi audiovisual dan tesis, disertasi dan tugas semester. Selain itu ada juga bermacam-macam koleksi digital dan berlangganan database online.
1. Lokasi
Lantai kedua:
a. Koleksi referensi seperti Encyclopedia, Kamus, map, buku pedoman, dll.
b. Terbitan lokal seperti Tesis, disertasi dan tugas semester, dll
c.Kalawarta seperti Journals, Majalah, Koran, dll.


Lantai ketiga:

a. Koleksi buku umum dari berbagai macam subjek
b. Literatur Kristen
c. Koleksi jangka pendek (peminjaman satu malam)
d. Koleksi manual dosen
e. Koleksi AV (Audio Visual)

Lantai ke -4: E-resources, database online dan lokal
2. Kebijakan koleksi

Hak Cipta

Undang-undang negara mengenai Hak Cipta No. 19 tahun 2002 harus diperhatikan. Salinan undang-undang ini selalu dipasang pada mesin fotokopi. Setiap sumber informasi, baik itu dari Internet, selalu harus ditulis pada bagian daftar pustaka. Plagiarisme merupakan pelanggaran serius terhadap kode etik UPH.

3. Permintaan untuk koleksi baru
Karyawan administratif dan fakultas dapat mengajukan permintaan atas materi baru dengan mengisi formulir permintaan materi yang dapat diunduh dari situs web perpustakaan.

4. Akses terhadap database online

Database online hanya tersedia untuk anggota perpustakaan saja. Nomor identifikasi (NIM/NIK) dan nomor pengunjung perpustakaan dibutuhkan untuk log-in. Pengguna dapat meminta nomor pengunjung dengan menghubungi meja sirkulasi (ext 1384-1385)

F. Kebijakan pengembangan Sumber Daya Manusia di The Johannes Oentoro Library (UPH)

The Johannes Oentoro Library (UPH) melakukan upaya-upaya yang bernilai positif dalam rangka meningkatkan potensi Sumber Daya Manusia (SDM) memberikan pelatihan-pelatihan baik secara formal maupun informal mengenai pengadaan, pengolahan, pelayanan yang bertujuan untuk menambah ilmu pengetahuan. Pelatihan tersebut dilakukan untuk meningkatkan kapabilitas petugas perpustakaan dalam melaksanakan tugas-tugas sehari-hari, dan memberikan wawasan berfikir mengenai ilmu pengetahuan yang terus berkembang sehingga dapat dikatakan bahwa sinkronisasi antara kemampuan SDM hendaknya berkembang dengan seiring perkembangan ilmu pengetahuan yang membutuhkan informasi secara cepat, tepat dan akurat.
The Johannes Oentoro Library (UPH) memberdayakan SDMnya selain memberikan pelatihan, juga mengirimkan wakil-wakilnya untuk mengikuti Pendidikan dan Pelatihan (DIKLAT) kepada pegawai (In the job training) yang berhubungan dengan perpustakaan. Selain itu mengikutsertakan dalam kegiatan-kegiatan seperti: seminar-seminar perpustakaan, symposium, dan lain sebagainya. Kegiatan ini dilakukan untuk memperluas cakrawala pengetahuan, menggali dan memperoleh pengetahuan baru di bidang perpustakaan khususnya dan pada disiplin ilmu lain pada umumnya.
Di The Johannes Oentoro Library (UPH), untuk tujuan meningkatkan kualifikasi pendidikan maka memberikan beasiswa kepada karyawannya, oleh karena itu pada saat ini beberapa di antara personel perpustakaannya yang sedang studi pasca sarjana. Mereka dikuliahkan untuk menambah ilmu pengetahuan serta memacu karyawan yang berpotensi untuk selalu komitmen dengan segala tugas yang diembannya. Tujuan lain dari menguliahkan karyawannya adalah untuk kebutuhan akan tenaga-tenaga yang terampil dan profesional dalam mengolah perpustakaan.

G.Anggaran

Salah satu syarat penting bagi penyelenggaraan perpustakaan ialah tersedianya dana yang memadai. Disamping untuk keperluan yang lazim bagi sebuah lembaga seperti gaji pegawai, bahan habis pakai, perlengkapan kantor dan pemeliharaan gedung, dana perpustakaan diperlukan untuk membangun koleksi dan membeli perlengkapan perpustakaan seperti perlengkapan pandang dengar dan rak buku. Tidak ada rumus yang umum untuk menentukan berapa dana yang harus dialokasikan untuk perpustakaan.
Menurut pedoman perpustakaan perguruna tinggi (1994: 19) hanya menyarankan saja, sebaiknya anggaran perpustakaan sebesar 5% dari anggaran keseluruhan Universitas. Tugas perpustakaan UPH, hanya menyusun rencana anggaran setiap tahunnya serta merinci penggunanaan dana selama tahun anggaran bersangkutan. Kemudian rencana penggunaan anggaran harus dikonfirmasikan dan didiskusiakan lebih dulu kepada pembantu Rektor II. Apabila diperguruan tinggi negeri, terdapat berbagai sumber dana bagi perpustakaan yaitu dari pemerintah yang berupa anngaran rutin, anggaran pembangunan, dari kalangan masyrakat, perusahaan dan sumber lainnya. Sumber anggaran perpustakaan Universitas Pelita Harapan berasal dari.
1. Yayayan : anggaran rutin dan anggaran pembanagunan
2. Masyarakat : SPP para mahasiswa, perorangan , wali mahasiswa dll
3. Perusahaan : beasiswa

Sedangkan besarnya anggaran untuk perpustakaan UPH belum diketahui, begitu pula untuk berapa % anggaran setiap tahunnya dari anggaran universitas belum diketahui secara pasti.