Rabu, 23 September 2009

PERPUSTAKAAN UMUM DI ERA INTERNET : SKENARIO INDIA

PERPUSTAKAAN UMUM DI ERA INTERNET : SKENARIO INDIA


Abstrak :
Di India mayoritas penduduknya tinggal di daerah pedesaan dan sangatlah terpencil sehingga kemajuan teknologi yang terbaru sangat sulit untuk mereka akses. Hal itulah yang menyebabkan kesenjangan yang tajam antara perpustakaan “yang kaya pengetahuan” dan tidak punya pengetahuan. Sekarang teknologi internet dan web membuka cara-cara baru untuk komunikasi interaktif antara perpustakaan umum dan masyarakat sipil. Kemajuan dalam teknologi informasi dan komunikasi (ICT) memungkinkan masyarakat terpencil dapat menikmati informasi yang diperlukan dengan beberapa pilihan cara yang lebih terjangkau.

Kata Kunci :
ICT, Perpustakaan Umum, India, Teknologi Gabungan, Program Perluasan Perpustakaan.

Pendahuluan :
Unesco memberikan definisi perpustakaan umum sebagai pintu gerbang menuju pengetahuan, yang menyediakan konsep dasar dalam pendidikan seumur hidup, berperan dalam pembuatan keputusan dan pengembangan kebudayaan baik individu maupun kelompok sosial.
Teknologi informasi dan komunikasi (ICT) merupakan kumpulan dari beragam alat-alat teknologi dan sumber-sumber untuk membuat, menyebarkan, menyimpan, menghasilkan nilai dan mengelola informasi. Dalam menjembatani kesenjangan informasi, perpustakaan umum digital memiliki peranan yang sangat besar. Kualitas infra struktur, koleksi, penggunaan TI, tenaga kerja dan lain-lain. Perpustakaan umum di India sangatlah terbelakang kecuali beberapa fasilitas di perkotaan. Dari semua aspek tersebut dapat digunakan untuk penelitian, akademis dan perpustakaan khusus. Dengan sistem komputerisasi dapat memberikan kecepatan tinggi untuk komunikasi akses online, akurat dan pelayanan yang lebih baik bagi penggunanya sehingga sangat penting jaringan ini dikembangkan sedemikian rupa sehingga akhirnya terjangkau oleh daerah terpencil dari negara.





Keadaan Sekarang :
Kondisi sebagian besar perpustakaan di desa sangatlah menyedihkan. Banyak bangunan perpustakaan mereka yang sudah tidak layak untuk digunakan bahkan ada yang terletak di pondok kecil beratapkan jerami dan beberapa bahkan berbagi ruangan dan waktu dengan lembaga mereka. Fasilitas penyimpanan sangatlah tertinggal dan jumlah bahan bacaan juga memprihatinkan. Dari observasi terhadap 29 negara bagian dan 6 unit wilayah administrasi ada 11 negara bagian yang jauh ketinggalan jaman karena tidak memiliki undang-undang perpustakaan, sehingga memungkinkan peran pemerintah dari negara tersebut menyediakan sistem perpustakaan umum. Di sana ada 28 negara bagian yang memiliki perpustakaan pusat yang terletak di kota-kota yang berbeda yang didanai oleh Raja Ram Mohan Roy Library Fondation yang terletak di Calcutta yang didirikan oleh pemerintah India. Sekarang RRRLF bekerja untuk menyebarkan layanan perpustakaan ke seluruh negara bekerja sama secara aktif dengan pemerintah dan unit wilayah administrasi serta organisasi-organisasi sukarela (LSM) yang bekerja di bidang ini.

ICT Mendorong Perpustakaan Umum, Kebutuhan Perjam
ICT tidak hanya mencakup internet tetapi keseluruhan dari alat-alat lain yang dapat digunakan secara sendiri atau gabungan dengan alat yang lainnya. Teknologi gabungan mencakup radio komunitas, radio internet, jaringan area lokal, pusat tele, kios informasi, ponsel, aplikasi WAP dan lain-lain. Penggunaan teknologi gabungan mengurangi kesenjangan yang tajam dalam pengetahuan antara kaum kaya dan miskin, berpendidikan dan tidak berpendidikan, pedesaan dan perkotaan serta antara laki-laki dan wanita. ICT mendorong perpustakaan umum untuk bertindak sebagai pusat perantara informasi sehingga meningkatkan literasi, kesadaran, kesejahteraan dan kesadaran budaya. Itu bertujuan untuk menempatkan perpustakaan umum dalam persfektif yang benar sehingga tercapainya tujuan penyebaran informasi dalam semua aspek kehidupan manusia.

Timbulnya Perpustakaan Digital Pedesaan di India
Timbulnya intranet berbasis “Gyandoot” perpustakaan digital di Dhar distrik Madhya Pradesh telah mengubah kehidupan masyarakat pedesaan yang tidak memiliki hak-hak istimewa. “Gyandoot” adalah bentuk unik dari G2C (pemerintah untuk rakyat) DL aktivitas untuk mengatasi kesulitan yang dipaksakan oleh biaya transaksi yang berkaitan dengan pelayanan pemerintah. Sistem itu menghubungkan 21 cyber cafĂ© yang disebut “Suchanalayas” yang memberikan layanan kepada sekitar 10-15 gram panchayats. 20-30 desa dan mencapai jumlah populasi antara 20.000-30.000 orang. Para Soochanalavas terletak di kepala blok pemukiman, pasar murah dan pusat-pusat stasiun bus serta dipinggir jalan raya. Cafe cyber ini di operasikan oleh operator lokal yang disebut Soochak yang merupakan relawan lokal bukan orang pemerintah.
Faktor-Faktor Yang Menghambat Perkembangan Perpustakaan Umum
Akses untuk ICT di India selalu terpinggirkan karena biaya yang tinggi untuk menghasilkan sambungan. Kemajuan dalam bidang ICT manfaatnya belum mencapai mayoritas penduduk terutama sekali kelas ekonomi lemah. Alasan utama mengapa pergerakan perpustakaan umum belum mencapai tahap tinggal landas adalah sangat kurangnya dana, kurangnya prioritas dari pemerintah, dan tidak adanya pendekatan yang terpadu untuk kesejahteraan sosial dan pembangunan masyarakat.
1. Kurangnya promosi kebijakan nasional ICT sebagai alat untuk pembangunan
2. Aspek Politik
3. Perbedaan bahasa
4. Kurangnya sumber daya manusia yang merupakan salah satu hambatan serius dalam mengembangkan layanan perpustakaan
5. Ketidak cukupan dan masalah dalam transfer dana
6. Kurangnya pendekatan untuk bergabung
Solusi Yang Mungkin Dilakukan :
Ada banyak tantangan untuk implementasi ICT di perpustakaan umum di India, di negara satu milyar orang dimana jutaan orang India telah terhubung ke internet tetapi jutaan juga bahkan belum tersambung ke listrik. Terlepas dari semua kontras ini pemerintah India yakin bahwa aplikasi ICT dapat membantu merevolusi kehidupan di daerah pedesaan dengan biaya yang minimum.
1. Konsolidasi dan perluasan jaringan perpustakaan umum
2. E-learning melalui perpustakaan umum
3. Bekerja untuk kelompok-kelompok sasaran, letak koleksi, bahan-bahan khusus, memperkenalkan layanan informasi khusus
4. Penggunaan ICT untuk program perluasan perpustakaan
5. E-Govermance / E-Commerce
6. Pendidikan dan pelatihan untuk staff
7. Menciptakan kesempatan virtual bagi masyarakat pedesaan
8. Mengembangkan konsorsium regional untuk lisensi dan pengadaan.

Tidak ada komentar: